Rembang – Dari 52 peserta uji kompetensi wartawan (UKW) se Jawa Tengah, 4 diantaranya tidak lolos. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, dipusatkan di Gedung Pers, kawasan Tri Lomba Juang Semarang, tanggal 01 – 02 April 2016. Peserta terbagi dalam kelompok muda, madya dan utama.
Jayanto Arus Adi, perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat, menjelaskan sebelumnya terdapat 60 wartawan mendaftarkan diri ikut UKW. Namun di tengah jalan, ada 8 wartawan mundur, sehingga peserta tinggal 52 orang.
Dari 52 itu, empat wartawan tidak lolos uji kompetensi wartawan, karena berbagai sebab. Misalnya masih lemah dalam penulisan berita, kurang aktif hingga gara gara terlambat masuk ruangan uji kompetensi.
Bagi mereka yang belum lolos, disarankan untuk mengikuti UKW sesi selanjutnya di tingkat Jawa Tengah, antara bulan Agustus atau September mendatang.
Salah satu penguji, Marah Sakti Siregar saat sesi pembukaan menyatakan uji kompetensi wartawan bukan untuk kepentingan PWI saja, melainkan wartawan pada umumnya. Apalagi mulai tahun 2018 mendatang muncul kewajiban bahwa wartawan harus sudah lulus uji kompetensi.
Seorang nasumber bahkan berhak menanyakan kepada wartawan yang akan melakukan proses wawancara, apakah sudah mengantongi kartu kompetensi atau belum. Jika belum, narasumber boleh menolak diwawancara. Atas dasar itu, pihaknya berupaya menggelar uji kompetensi secara bertahap.
Sampai periode bulan April 2016 ini, di seluruh Indonesia tercatat 7 ribuan wartawan lolos uji kompetensi. 5.600 an diantaranya merupakan hasil dari kegiatan yang diadakan oleh PWI. Nama nama mereka bisa langsung diakses masyarakat melalui website Dewan Pers.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketika memberikan sambutan dalam pembukaan Uji Kompetensi Wartawan tak mau kalah. Ia memilih mengeluarkan gadget dari saku bajunya, langsung mengecek nama nama wartawan yang tercantum di website Dewan Pers. Menurutnya, uji kompetensi penting, sebagai upaya memenuhi standar.
Guru sudah lebih dulu diuji kompetensinya, maka pers sebagai salah satu pilar negara demokrasi, dituntut bergerak maju meningkatkan kualitas para wartawan.
Ganjar titip pesan, agar wartawan selalu kritis. Termasuk saat bertanya kepada narasumber, pilihlah pertanyaan yang cerdas dan jangan basa basi. Ia pribadi kalau mendengar pertanyaan semacam itu, justru merasa tertantang untuk memberikan jawaban, sehingga pada akhirnya masyarakat akan memperoleh informasi yang benar benar mencerdaskan. (MJ – 81).