Eri Anugrah diperkirakan meninggal sekitar pukul 14.56 WIB dalam perjalanan ke Rumah Sakit Serang, Banten.
Sebelumnya Eri turut serta berpartisipasi dalam acara eksplorasi Pulau Oar yang terletak lima menit perjalanan dengan menggunakan speed boat dari Pulau Umang (tempat sekitar 35 wartawan peserta orientasi menginap bersama panitia dan staf Humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)).
Sekembali dari Pulau Oar, Eri sempat bersantap siang dengan rekan-rekannya namun setelahnya mengaku merasa agak pusing dan hanya duduk tanpa banyak bicara.
Staf Humas Kemenparekraf, Joko, sempat menanyakan kondisi Eri kepada yang bersangkutan dan Eri beberapa kali menjawab tetapi tampak sudah tidak terlalu fokus dan terlihat menurun tingkat kesadarannya.
"Saya langsung lari mengambil tandu dan memberitahukan teman-teman lain," katanya.
Eri kemudian dievakuasi menggunakan tandu menuju kamarnya, tetapi belum sempat sampai ke kamar, Eri muntah-muntah dan tidak sadarkan diri.
Manajemen Pulau Umang Resort and Spa, panitia, Humas Kemenparekraf, dan rekan-rekan wartawan kemudian sepakat membawa Eri menyeberang keluar Pulau Umang ke Desa Sumur di mana tim medis sudah menantinya di sana.
Eri kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Serang yang jaraknya sekitar tiga jam dari lokasi, dan dilarikan menggunakan ambulans yang dikawal dengan Patwal Kepolisian.
Namun, sebelum sampai di rumah sakit Eri Nugraha menghembuskan napas terakhirnya.
Eri meninggalkan seorang istri dan dua anak. Dalam perjalanan kariernya sebagai wartawan, Eri aktif meliput bidang film dan musik.
Kegiatan outbond yang seharusnya masih berlangsung sampai Minggu (4/12) sepakat dihentikan dan seluruh peserta kemudian menyusul ke Rumah Sakit Serang.Suasana duka mewarnai perjalanan tersebut.
Seluruh rekan wartawan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan doa semoga Eri Nugraha mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. (*)
Sekembali dari Pulau Oar, Eri sempat bersantap siang dengan rekan-rekannya namun setelahnya mengaku merasa agak pusing dan hanya duduk tanpa banyak bicara.
Staf Humas Kemenparekraf, Joko, sempat menanyakan kondisi Eri kepada yang bersangkutan dan Eri beberapa kali menjawab tetapi tampak sudah tidak terlalu fokus dan terlihat menurun tingkat kesadarannya.
"Saya langsung lari mengambil tandu dan memberitahukan teman-teman lain," katanya.
Eri kemudian dievakuasi menggunakan tandu menuju kamarnya, tetapi belum sempat sampai ke kamar, Eri muntah-muntah dan tidak sadarkan diri.
Manajemen Pulau Umang Resort and Spa, panitia, Humas Kemenparekraf, dan rekan-rekan wartawan kemudian sepakat membawa Eri menyeberang keluar Pulau Umang ke Desa Sumur di mana tim medis sudah menantinya di sana.
Eri kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Serang yang jaraknya sekitar tiga jam dari lokasi, dan dilarikan menggunakan ambulans yang dikawal dengan Patwal Kepolisian.
Namun, sebelum sampai di rumah sakit Eri Nugraha menghembuskan napas terakhirnya.
Eri meninggalkan seorang istri dan dua anak. Dalam perjalanan kariernya sebagai wartawan, Eri aktif meliput bidang film dan musik.
Kegiatan outbond yang seharusnya masih berlangsung sampai Minggu (4/12) sepakat dihentikan dan seluruh peserta kemudian menyusul ke Rumah Sakit Serang.Suasana duka mewarnai perjalanan tersebut.
Seluruh rekan wartawan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan doa semoga Eri Nugraha mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. (*)
